Posts

Alice Marie Johnson, Napi yang Dibebaskan Kim Kardashian Dilibatkan dalam Iklan SKIMS

Image
Atie Farid 07 - Masih ingat dengan Alice Marie Johnson? Perempuan 64 tahun tersebut ialah mantan napi permasalahan narkoba yang mendapat pertolongan hukum dari Kim Kardashian . Alice sebetulnya dijatuhi hukuman seumur hidup, tetapi pada Juni 2018, sesudah dihukum sekitar 21 tahun, ia kesudahannya dibebaskan. Hal ini tak lepas dari pertolongan Kim yang merayu Presiden AS Donald Trump untuk memaafkan Alice. Baca juga: Bentuk Tubuh Kim Kardashian Dianggap Tak Realistis Kini, setelah mencium udara segara, Alice disuruh Kim dalam proyek label busana yang tengah digarap, SKIMS . Dilansir laman Page Six, Alice hadir dengan bodysuit hitam SKIM di Instagram dan menuliskan shapewear yang ia kenakan membuatnya merasa "bebas." Alice menyinggung Kardashian sebagai "malaikat perang" yang tidak tidak mempedulikan apa pun merintangi antara Kim dan kemerdekaan Alice. Alice mengawali kampanye guna SKIMS yang akan memperlihatkan 25 perempuan seja

Mozaic, Merk Arloji Lokal yang Siap Bersaing

Image
Atie Farid 07 – Produk-produk fashion lokal dengan desain yang unik terus bermunculan, tergolong jam tangan . Yang terbaru ialah Mozaic, brand jam tangan dari Indonesia, yang menawarkan kualitas, tetapi harganya terjangkau. Berbekal empiris selama 20 tahun di industri arloji , Safrio Hakim dan sejumlah rekannya, menghadirkan Mozaic, yang siap berlomba di pasar jam tanah air. “Sebenarnya gagasan untuk menciptakan merek sendiri telah dari 6 tahun lalu, sesudah saya menghadiri pameran jam tangan terbesar di dunia, Baselworld. Tapi, baru terwujud ketika ini,” kata Safrio yang sekarang menjabat sebagai Marketing Director Mozaic dalam acara peluncuran di Jakarta, Jumat (30/8/2019). Kompas.com/Lusia Kus Anna Model memperagakan jam tangan Mozaic. Ia mengatakan, Mozaic berasal dari seni mozaik atau menggabungkan sejumlah elemen guna menjadi suatu karya seni tinggi. “Sama seperti suatu arloji yang digabung-gabungkan, mulai dari bentuknya, warna, hingga bahannya,” kat

InaEEWS, Sistem Peringatan Dini Gempa, Resmi Diuji Coba BMKG

Image
KOMPAS.com - InaEEWS , sebuah sistem peringatan dini gempa, telah diresmikan dan dilakukan ujicoba oleh BMKG . Setelah melihat indikasi gempa yang akhir-akhir ini banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia , akhirnya BMKG bekerja sama dengan Institute of Care Life (ICL) China dan meresmikan ujicoba sistem tersebut. Gempa di Indonesia Kondisi fisografi wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas tumbukan 3 lempeng utama dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng tektonik tersebut saling bertumbukan dan mengakibatkan wilayah Indonesia memiliki lebih dari 16 segmen megathrust dan lebih dari 295 sesar aktif. Alhasil, Indonesia pun menjadi salah satu kawasan paling rawan gempa dan tsunami di dunia. Baca juga: Gempa Hari Ini: Guncang Lombok Utara dan Maluku Deputi Geofisika, Dr Muhamad Sadly M.Eng menuturkan bahwa BMKG mencatat, dalam satu tahun, rata-rata terjadi gempa sebanyak 5.000 hingga 6.000 kali di Indonesia, dengan

Gempa Hari Ini: Guncang Sukabumi, Dipicu Bangunnya Sesar Citarik

Image
KOMPAS.com - Dua gempa dirasakan mengguncang Sukabumi, Jawa Barat. Ini merupakan gempa lebih dari 70 kali yang mengguncang kawasan tersebut sejak 10 Agustus 2019. Gempa pertama dirasakan warga pada pukul 3.16 WIB dengan M 3,9. Pusat gempa berada di koordinat 6,77 LS dan 106,52 BT atau 24 km arah barat laut Kabupaten Sukabumi. Sumber gempa berada di kedalam 9 kilometer dan dirasakan hingga daerah Sukabumi pada skala intensitas III MMI. Baca juga: InaEEWS, Sistem Peringatan Dini Gempa, Resmi Diuji Coba BMKG Setelah itu, gempa berkekuatan M 3,4 kembali mengguncang wilayah tersebut pada pukul 11.24 WIB. Namun, pusat gempa bergeser sedikit ke koordinat 6,9 LS dan 106,59 BT. "Tepatnya berada di darat pada jarak 37 km arah Barat Laut Kota Sukabumi," tulis BMKG dalam situs resminya. Sumber gempa ini berada di kedalaman 5 kilometer dan tergolong dangkal. Menurut pantauan BMKG, gempa dirasakan di daerah Pamijahan pada skala intensitas II MMI. #Gempa Mag:3.4, 21-Agu-19 11:24

Indonesia Masih Musim Kemarau, Kok Medan dan Aceh Sudah Hujan?

Image
KOMPAS.com- Hujan turun di beberapa wilayah Indonesia , seperti Aceh dan Medan. Padahal menurut BMKG, Indonesia kini masih mengalami musim kemarau dan musim hujan akan datang terlambat sehingga menyebabkan kekeringan panjang. Alhasil, beberapa netizen pun bertanya-tanya ketika membaca berita yang dimuat  Kompas.com  mengenai kekeringan yang melanda Indonesia. Mereka mengatakan bahwa daerah mereka, seperti Medan dan Aceh, sudah sering turun hujan . Untuk menjawab persoalan tersebut, Kompas.com menghubungi Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi, Rabu (21/8/2019) yang menyatakan bahwa hujan yang terjadi saat ini masih bersifat normal atau wajar. "Jika terjadi hujan-hujan lokal di musim kemarau itu ya biasa. Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tetapi curah hujan memang rendah sifatnya," kata Adi. Baca juga: Spesialnya Ambon dan Papua, Hujan Saat yang Lain Kemarau Menurut dia, hujan yang terjadi dalam kategori lokal, ringan atau ti

Penggembala dan 19 Kerbau Tewas Tersambar Petir, Seberapa Sering Halilintar Menyambar?

Image
KOMPAS.com - Senin malam (19/8/2019), petir menyambar kawasan Dusun II, Desa Urutan, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah. Sambaran petir ini menewaskan seorang pria penggembala dan 19 ternak kerbau miliknya sekaligus. Berkaca dari peristiwa ini, muncul banyak pertanyaan dari netizen terkait petir. Salah satunya tentang seberapa banyak sambaran petir sepanjang tahun dan di daerah mana saja. Menjawab pertanyaan ini, Kompas.com menghubungi Agie Wandala, Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Agie mengatakan, pihaknya tidak dapat memaparkan secara pasti seberapa banyak jumlah sambaran petir karena Indonesia memiliki sifat atau pola musim berbeda. "Sifat atau pola musim yang berbeda di Indonesia membuat rata-rata sebaran petir beragam. Saya enggak bisa sebutin dalam setahun ada berapa (petir)," ungkap Agie kepada Kompas.com , Kamis (22/8/2019). Baca juga: Penggembala dan 19 Kerbau Tersambar Petir, Kenapa Halilintar Sangat

Kebakaran Hutan Amazon Akibat Deforestasi, Ini Efeknya secara Global

Image
KOMPAS.com - Badan penelitian angkasa Brasil mengungkap kebakaran hutan di hutan hujan Amazon dalam 16 hari terakhir merupakan rekor terbaru tahun ini. Bahkan tagar #SaveAmazon dan #PrayForTheAmazon ramai digunakan pengguna Twitter untuk menggambarkan fenomena ini. Berdasar data satelit Institut Nasional untuk Penelitian Angkasa (INPE), terjadi peningkatan hingga 83 persen jika dibandingkan periode yang sama. Dilansir AFP (20/8/2019), hampir 73.000 kebakaran hutan tercatat sepanjang Januari hingga Agusturs. Jumlah ini jauh lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 39.759. Sementara itu National Geographic memberitakan (21/8/2019), dampak dari peristiwa kebakaran hutan di Amazon adalah kepungan asap tebal yang menyelimuti kota-kota terdekat. Baca juga: BNPB Sebut 6 Provinsi Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Hingga saat ini ukuran kebakaran belum jelas, tapi sudah menyebar ke beberapa negara bagian Amazon di barat laut Brasil. Pada Minggu (11/8/2019), NASA m